Posted by : Unknown Senin, 07 September 2015

Kalau waktu itu Mawan cuma baca baca sedikit buku karangan Ustadz F di toko buku, sekarang Mawan bisa baca bukunya secara utuh, ia tidak membeli bukunya, kebetulan Prisa, temen sekelasnya, punya buku itu, dan Mawan tertarik untuk baca buku itu karna 3 alasan,

Pertama, dia udah baca sedikit waktu di toko buku,

Kedua, Nyra udah pinjem buku itu sebelum Mawan dan dia bilang kalo Mawan wajib baca buku itu,

Dan ketiga, karna baca buku itu banyak banget manfaatnya, sebagai orang yang sedang memperbaiki diri, Mawan maksa dirinya untuk baca buku itu,

Mulai lah Mawan baca buku itu halaman demi halaman, awalnya Mawan masih males malesan, baca dua halaman, ngantuk, terus tidur. Baca nya selembar, tidur nya sampe dua jam -_-,

 Mungkin itu karena memang sebagian buku tidak terlalu menarik pada bagian depannya, sampai bagian tengah baru mulai terasa seru dan menarik untuk dibaca.

Yang jelas, dari buku itu, Mawan belajar baaaaaanyak hal, salah satunya yang paling melekat di pikirannya adalah ketika Ustadz F menekankan bahwa ‘jangan mencari ridho manusia, carilah ridho Allah SWT’

Terdengar sederhana, namun siapa sangka kicauan Ustadz F mengenai hal itu ternyata telah membuat mata Mawan terbuka lebar hingga ia menyadari bahwa selama ini itulah yang sering ia lakukan tanpa disadari. Mencari ridho manusia...

Mungkin terdengar terlalu berat, tapi, ternyata banyak orang yang tanpa sadar melakukan ini, dan Mawan sadar, dia lah salah satunya,

Contoh kecilnya, Mawan lagi kumpul sama teman temannya sambil ngopi, ngobrol ngobrol, ketawa ketawa, terdengarlah suara adzan berkumandang, bukannya solat, malah lanjut ngobrol ngobrol, santai, seakan belum waktunya solat, padahal, solat tepat waktu adalah salah satu rutinitas baru Mawan yang sedang diusahakannya untuk tidak ditinggalkan, namun, ketika ada dalam situasi tersebut, yang ada di pikiran Mawan adalah

‘ntar aja, temen temen juga belum solat’

‘nanti aja solatnya barengan, kalo ngajak solat sekarang takutnya ganggu, lagi seru nih’

Atau bahkan Mawan ragu untuk solat duluan tanpa mengajak teman temannya, dengan alasan ‘takut dibilang so alim, ga asik, atau mungkin ngerusak suasana...’

Ya Allah Waaaan, Wan... ia mendengus pada dirinya sendiri,

Mawan sadar, kejadian kaya gitu adalah bentuk nyata kalo manusia itu kadang bahkan sering mengutamakan ridho manusia daripada ridho Allah, kalau di fikir fikir, buat apa sih ada perasaan ga enak untuk pergi dari kumpulan untuk solat? Toh solat itu kewajiban kan? Apalagi temen temennya juga beragama islam yang punya kewajiban yang sama,

Mawan juga sadar, ketika dia takut dikira so alim, ga asik atau ngerusak suasana, sebenernya apa yang salah dengan itu semua? Toh, Mawan sendiri tau kalo kata kata itu cuma becanda, tinggal Mawan bales aja dengan candaan lagi, ‘yaa emang gua alim kali...’ atau semacam itu lah, terus mereka bisa apa? paling cuma ketawa ketawa, ga bakal bikin dia di jauhin juga kan? Atau malah jadi ada masalah lain? Ngga lah, temen temennya ga se konyol itu, mereka semua udah dewasa,

Nah, perasaan takut itulah yang membuktikan bahwa Mawan ternyata masih mencari ridho manusia, bukan ridho Allah. Mawan lebih takut akan reaksi teman temannya ketika dia ngajak solat, daripada dosa nya ke Allah karena nunda nunda waktu solat, dan Mawan malah ga enak sama temen temennya untuk ninggalin kumpulan buat solat, bukannya malah ga enak sama Allah karna masih santai padahal adzan udah manggil daritadi.

Dan Ustadz F memaparkan dengan jelas pada buku itu, kalo itu salah, bahkan dosa, lebih mementingkan manusia di bandingkan Allah SWT.

Contoh lainnya adalah ketika berhadapan dengan manusia lewat media sosial seperti sms, bbm, twitter, facebook dan lain lain. Seringkali, Mawan sibuk membalas chat dari teman temannya padahal sajadah sudah membentang di hadapannya, bahkan tangannya pun sedang dalam keadaan basah karena air wudhu, tetap saja ia mendahulukan membalas chat chat yang masuk ke telepon genggamnya dengan alasan ‘ga enak, takutnya nunggu lama kalo dibalesnya abis solat...’, atau dengan alasan sederhana seperti ‘tanggung...’

Seketika itu juga Mawan sadar, itu juga adalah tindakan mencari ridho manusia yang sudah jelas jelas salah... gimana kalo belum sempat Mawan solat, tiba tiba dia mati? Dan kerjaan yang sempat dilakukannya hanyalah sibuk dengan sosial media nya? Bukan tidak mungkin itu semua terjadi, hukum alam, manusia bisa meninggal kapan saja, Mawan sudah tau itu sejak lama, namun baru kini ia merasakan makna sesungguhnya,

Tidak bisa dipungkiri, mungkin bukan hanya Mawan yang memiliki fikiran seperti itu tanpa sadar bahwa itu adalah sesuatu yang salah, sebagai manusia, jelas kita harus lebih mementingkan Allah di atas apapun. Terkadang manusia lupa bahwa ridho Allah adalah segalanya, segalanya yang kita butuhkan, dan bukanlah ridho manusia.

Sepenggal kutipan di buku itu telah merubah cara fikir Mawan sekali lagi, buku itu belum habis terbaca oleh Mawan, namun Ustadz F telah menamparnya keras keras di tengah perjalanannya membaca buku itu, yang membuatnya semakin penasaran untuk membaca buku itu hingga tamat dan bersiap menerima tamparan tamparan berikutnya.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Mawan's day - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -